Senin, 18 April 2011

KOMUNITAS PUNK MUSLIM - tugas IMK 2KB03

         Anak-anak punk, menjadi pemandangan umum yang cukup familiar dilihat dijalan-jalan atau tempat berkumpul anak punk.  pada umumnya tidak sedikit yang mengenal komunitas ini sebagai komunitas yang identik dengan kekerasan, bermalas-malasan, pemberontak aturan, yang dapat dilihat dari segi penampilan hingga bergaul mereka. Inilah yang menggerakan sebagian orang untuk merubah pandangan terhadap anak-anak punk yang lebih banyak dilihat dari segi negatifnya saja.
      Komuitas punk muslim Jakarta bukanlah satu-satunya gebrakan. Di Amerika dan Calfornia  telah ada terlebih dahulu komunitas seperti ini, yang diangkat menjadi sebuah film berjudul TAQWACORE, menceritakan tentang komunitas punk muslim yang terdapat di Amerika padahal notabanenya Islam dipandang sebagai kaum minoritas dinegara tersebut.
         Di Jaktarta sendiri  berdiri komunitas punk muslim yang hampir sama. Darma merupakan ketua komunitas ini, Mereka tetap ingin nge-punk dalam bermusik. dari sini, lahirlah sebuah komunitas yang mereka beri nama KOMUNITAS PUNK MUSLIM dimana mereka tetep bermusik tapi dengan budaya yang Islami. Komunitas yang didirikan almarhum Budi Khoyroni, pendiri komunitas Warung Udik Pulogadung, masih tetap bermusik dan nge-punk tapi tanpa narkoba tentunya.

“Terus terang kami sudah jenuh dengan gaya hidup punk yang selama bertahun-tahun kami jalani. Sekarang pemberontakan yang kami lakukan untuk diri sendiri. Pemberontakan dari keterjebakan kami selama ini,” ujar Darma yang sering mengamen di kawasan Pulogadung.
            Komunitas ini juga udah menyalurkan bakat mereka dengan membentuk grup musik namanya punk muslim, grup ini udah menelurkan sebuah album indie label yang judulnya ‘Soul Revolution’. Dalam album yang dirilisnya tahun 2007 itu, Punk Muslim memadukan  aliran musik punk dengan syair-syair yang religi. Ada beberapa judul lagu mereka yaitu ‘Muhammad Fans Klub’, ‘Marhaban Ya Ramadhan’, serta ‘Sa’labah’.
       Tahun ini juga, akan dibuat  album kedua yang rencananya berjudul ‘Anarchy In A Dark Show’, Punk Muslim ingin menyampaikan pesan pembebasan. Maksudnya, pembebasan  disini yaitu pembebasan dari dunia gelap yang selama ini mereka jalani sebagai anak punk.
        Para Punkers yang tergabung dalam Punk Muslim ini, memang mengalami banyak perubahan gaya hidup. Namun mengamen dari bis ke bis tetep mereka lakukan. “Bermusik (mengamen) sudah menjadi kehidupan kami. Karena dari situ gue dan teman-teman bisa makan dan ngerokok,” tutur Darma dan Asep serempak.. Sekarang mereka udah hidup lebih baik setelah ngubah budaya hidup mereka. Mereka jadi lebih punya tujuan hidup. mereka juga mengadakan ta’lim para punkers tiap jumat.
“Tiap ngamen atau manggung sekarang, kami selalu bawa sarung untuk salat,” tandas Darma.

Perlu diketahui, setiap wilayah di Indonesia, mereka punya persaudaraan, komunitasnya sekitar 5000-an, rata-rata muslim.
Komunitas Punk Moeslem rupanya mulai banyak jaringannya. “Kalau ikut komunitas mereka di Tangerang, shalat Jumat, misalnya, khotibnya pun dari kemunitas mereka sendiri, gayanya  yang metal. Termasuk jamaahnya.
Pergumulan komunitas ini lewat pergaulan dengan teman-teman komunitas punk di kawasan Pulo Gadung, dan dalam bberapa kegiatan pertunjukan musik di mall-mall, kampus dan sekolah-sekolah.

0 komentar: